·
Teori
Brahmana --- JC. Van Leur, FDK. Bosch dan OW. Wolters
-
Brahmana
merupakan orang yang ahli agama hindu.
-
Kepala
suku di Indonesia ingin kedudukannya diakui dan kuat seperti raja-raja yang ada
di india, sehingga dia aktif mendatangkan brahmana untuk mengadakan upacara
abhiseka secara hindu sehingga kepala suku menjadi maharaja.
-
Dalam
perkembangannya, para brahmana akhirnya menjadu purohito (penasehat raja).
KELEBIHAN :
Ø Banyak ditemukan prasasti berbahasa sanskerta dan huruf pallawa
yang hanya dimengerti oleh para brahmana. Di India sendiri bahasa dan huruf
tersebut hanya digunakan dalam kitab suci Weda.
KEKURANGAN :
Ø Dalam tradisi Hindu-Budha kaum Brahmana pantang menyebrang lautan.
·
Teori
Ksatria/Prajurit/Kolonisasi --- CC. Breg dan FDK. Bosch
-
Di
India terjadi kekacauan politik yaitu perang brahmana dengan ksatria, para
ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia untuk mencari tempat
perlindungan yang aman.
-
Para
prajurit tersebut mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama hindu.
KELEBIHAN :
Ø Kaum ksatria menunjukkan rasa semnagat dalam berpetualang ke
seluruh dunia.
KEKURANGAN :
Ø Tidak ada bukti/catatan sejarah baik di India maupun di Indonesia
bahwa prajurit yang menyebarkan agama hindu budha di Indonesia.
Ø Para prajurit tidak ahli dalam ajaran agama hindu serta mereka juga
tidak menguasai bahasa sanskerta dan huruf pallawa.
Ø Tidak mungkin para pelarian mendapat kedudukan sebagai raja di
tempat yang baru.
·
Teori
Waisya/Pedagang --- NJ. Krom dan Mookerjee
-
Pelayaran
perdagangan pada saat itu masih tergantung pada angin muson yang datangnya
setahun sekali, sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia selama
beberapa saat untuk menanti bergantinya arah angin.
-
Para
pedagang ini banyak yang menikah dengan penduduk setempat.
-
Keturunan
dan keluarga pedagang ini merupakan awal penerimaan pengaruh India.
KELEBIHAN :
Ø Banyak SDA di Indonesia dan para pedagng yang berasal dari India
dan menyebarkan agama Hindu-Budha ketika berdagang.
KEKURANGAN :
Ø Tidak sembarang orang yang bisa menyentuh kitab Weda.
Ø Ajaran Hindu milik kaum Brahmana dan hanya mereka yang memahami
kitab Weda.
·
Teori
Arus Balik --- JC. Van Leur
-
Indonesia
lebih bersifat aktif. Mereka pergi belajar ke India untuk menutut ilmu mengenai
ajaran agama Hindu-Budha.
-
Setelah
cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan
menyebarkan ilmu yang telah mereka dapatkan dengan menggunakan bahasa
sendiri.
-
Dengan
demikian, ajaran agama lebih cepat diterima oleh bangsa Indonesia.
·
Teori
Sudra/Golongan Bawah
-
Sudra
adalah kasta paling rendah dalam ajaran Hindu-Budha. Sehingga dampak negatif
dari adanya kasta inilah yang menyebabkan berujung pada diskriminasi sosial
yang kemudian menyebabkan interaksi sosial mereka terbatas
KEKURANGAN :
Ø Tujuan utama golongan sudra meninggalkan India adalah untuk mendpat
penghidupan dan kedudukan yang lebih baik (memperbaiki keadaan/kondisi mereka).
Sehingga jika mereka ke tempat lain pasti hanya untuk mewujudkan tujuan utama
mereka, bukan untuk menyebarkan agama.
Dari penjelasan di atas kita dapat menarik kesimpulan
bahwa teori yang paling kuat mengenai masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia
yaitu teori Arus Balik.